Selasa, 25 Agustus 2015

Pengertian Budaya Politik Menurut Para Ahli

Pengertian Budaya Politik



1.      Almond dan Verba
Budaya Politik merupakan sikap orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dan aneka ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada dalam sistem itu.
Warga Negara senantiasa mengidentifikasikan diri mereka dengan simbol-simbol dan lembaga kenegarran berdasarkan orientasi yang mereka miliki.

2.    Pengertian Budaya Politik Menurut   Samuel Beer
Budaya politik adalah nilai-nilai keyakina dan sikap-sikap emosi tentang bagaimana pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang apa yanga harus dilaksanakan ileh pemerinta.

3.      Rusadi Sumintapura
Budaya politik tidak lain adalah pola tingkah laku individu dan orientasinya terhadap kehidupan politik yang di hayati oleh para anggota suatu sistem politik.

4.      Sidney dan Verba
budaya politik terdiri atas sebuah sistem kontrol yang berhubungan dengna keyakinan-keyakinan, Verba menyarankan sejumlah dimensi budaya politik, khususnya negara bangsa, dengan sesama warga negara, serta dengan proses pengambilan keputusan input politknya.

5.  Pengertian Budaya Politik Menurut     Miriam Budiardjo
Budaya politik adalah keseluruhan dari pandangan-pandangan politik, seperti norma-norma, pola-pola orientasi terhadap politik dan pandangan hidup pada umumnya.

6.      Rusadi Kantaprawira
Budaya politik merupakan persepsi manusia, pola sikapnya terhadap berbagai masalah politik dan peristiwa politik terbawa pula ke dalam pembentukan struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah(an), karena sistem politik itu sendiri adalah interrelasi antara manusia yang menyangkut soal kekuasaan, aturan dan wewenang (Kantaprawira, 1999:26).

7.      Mochtar massoed
Budaya politik adalah sikap dan orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan politiknya.

8.   Pengertian Budaya Politik Menurut    Albert Widjaja
Budaya politik adalah aspek politik dari sistem nilai-nilai yang terdiri ide, pengetahuan, adat istiadat, tahayul dan mitos. Kesemuanya ini dikenal dan diakui sebagain besar masyarakat. Budaya politik tersebut memberi rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.


9.      Robert Dahl
Budaya politik adalah aspek politik dari sistem nilai-nilai yang terdiri ide, pengetahuan, adat istiadat, tahayul dan mitos. Kesemuanya ini dikenal dan diakui sebagain besar masyarakat. Budaya politik tersebut memberi rasional untuk menolak atau menerima nilai-nilai dan norma lain.

10. Pengertian Budaya Politik Menurut  Almond dan Powell
Sutu konsep yang terdiri dari sikap, keyakinan, nilai - nilai dan ketrampilan yang sedang berlaku bagi seluruh anggota masyarakat, termasuk pola - pola kecenderungan khusus serta pola - pola kebiasaan yang terdapat pada kelompok - kelompok dalam masyarakat

11.  Roy Macridis
Budaya politik adalah sebagai tujuan bersama dan peraturan yang harus diterima bersama.

12.  Alan R. Ball
Budaya politik adalah suatu susunan yang terdiri dari sikap, kepercayaan, emosi, dan nilai-nilai masyarakat yang berhubungan dengan sistem politik dan isu-isu politik.



13.  Brown (1977)
Budaya Politik sebagai persepsi subyektif tentang sejarah dan politik, keyakinan dan nilai-nilai mendasar, lokus identifikasi dan loyalitas, serta pengetahuan dan harapan-harapan politik yang merupakan produk dari pengalaman sejarah khusus dari bangsa/kelompok.

14.Pengertian Budaya Politik Menurut   White ( 1979 )
Budaya politik sebagai matriks sikap dan perilaku dimana system politik berada.

15.  Dennis Kavanagh
Budaya politik adalah sebagai pernyataan untuk menyatakan lingkungan perasaan dan sikap bagaimana sistem politik itu berlangsung.

16.  Austin Ranney
Budaya politik adalah seperangkat pandangan-pandangan tentang politik dan pemerintahan yang dipegang secara bersama-sama; sebuah pola orientasi-orientasi terhadap objek-objek politik.

17.  Gabriel A. Almond dan G. Bingham Powell, Jr.
Budaya politik berisikan sikap, keyakinan, nilai dan keterampilan yang berlaku bagi seluruh populasi, juga kecenderungan dan pola-pola khusus yang terdapat pada bagian-bagian tertentu dari populasi.

18.  Gabriel A. Almond
Budaya politik adalah dimensi psikologis dari sebuah sistem politik yang juga memiliki peranan penting berjalannya sebuah sistem politik.

19.  Marbun.
Budaya politik adalah pandangan politik yang mempengaruhi sikap, orientasi, dan pilihan politik seseorang, dan budaya politik ini lebih mengutamakan dimensi psikologis dari suatu sistem politik yaitu sikap, sistem kepercayaan, simbol yang dimiliki individu dan yang dilaksanakan dalam masyarakat.



20.  Larry Diamond.
Budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai-nilai, ide-ide, sentimen dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negeri mereka dan peran masing masing individu dalam sistem itu.

21.  Aaron Wildavskus
Budaya politik secara luas menjelaskan orang-orang yang menganut nilai-nilai, keyakinan, dan pilihan – pilihan yang melegitimasi jalan hidup yang berbeda-beda (menekankan pada keterbukaan terhadap berbagai pendekatan dalam kajian budaya politik)

22.  Lehman, Himstreet, dan Batty
Budaya diartikan sebagai sekumpulan pengalaman hidup yang ada dalam masyarakat mereka sendiri. Pengalaman hidup masyarakat tentu saja sangatlah banyak dan variatif, termasuk di dalamnya bagaimana perilaku dan keyakinan atau kepercayaan masyarakat itu sendiri.

23.  Mofstede
Budaya diartikan sebagai pemrograman kolektif atas pikiran yang membedakan anggota-anggota suatu kategori orang dari kategori lainnya. Dalam hal ini, bisa dikatan juga bahwa budaya adalah pemrograman kolektif yang menggambarkan suatu proses yang mengikat setiap orang segera setelah kita lahir di dunia.
24.  Bovee dan Thill
Budaya adalah system sharing atas simbol – simbol, kepercayaan, sikap, nilai-nilai, harapan, dan norma-norma untuk berperilaku.
25.  Murphy Dan Hildebrandt
Budaya diartikan sebagai tipikal karakteristik perilaku dalam suatu kelompok. Pengertian in juga mengindikasikan bahwa komunikasi verbal dan non verbal dalam suatu kelompok juga merupakan tipikal dari kelompok tersebut dan cenderung unik atau berbeda dengan yang lainnya.
26.  Mitchel
Budaya merupakan seperangkat nilai-nilai inti, kepercayaan, standar , pengetahuan, moral hukum, dan perilaku yang disampaikan oleh individu – individu dan masyarakat, yang menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan memandang dirinya serta orang lain.

Jumat, 14 Agustus 2015

Pengertian Bela Negara

Pengertian Bela Negara


Negara
Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara tersebut.

Senin, 06 April 2015

shalat sunnah rawatib

Shalat Sunnah Rawatib

 

sholat sunnah

Assalamu alaikum

Pada artikel islami kali ini akan membahas mengenai shalat sunnah rawatib, niat sholat qobliyah dan niat sholat ba’diyah. Shalat Sunah Rawatib merupakan shalat sunah yang dikerjakan sebelum atau sesudah shalat fardlu. Jika dikerjakan sebelum sholat fardlu maka disebut shalat sunah qobliyah, sedangkan jika dikerjakan setelah shalat fardlu maka disebut dengan shalat sunah ba’diyah.
Menurut Hadis Riwayat Muslim Nomor 728, Sabda rasulullah SAW mengenai sholat sunah rawatib ini sebagai berikut : dari Ummu Babibah isteri nabi Muhammad shallallahu alaihi wasalah, beliau berkata : Aku mendegar Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda : “Tidaklah seorang muslim mendirikan shalat sunah ikhlas karena ALlah sebanyak dua belas rakaat selain shalat fardhu, melainkan Allah akan membangunkan baginya rumah di Surga”

Macam shalat sunah rawatib

Shalat sunah rawatib ada beberapa macam, di bawah ini akan disebutkan macam sholat sunah rawatib lengkap dengan bacaan niatnya. :
  1. Shalat sunah dua rakaat sebelum shalat shalat subuh (qobliyah) Niat shalat qobliyah subuh : Ushalli sunnatash subhi rak’ataini qabliyyatan lillahi Ta’aalaa Artinya : Aku shalat sunnah sebelum subuh dua rakaat karena Allah
  2. Shalat sunah dua rakaah sebelum shalat shalat dhuhur (qobliyah) Niat shalat qobliyah dhuhur : ushalli sunnata dzhuri rak’ataini qabliyyatan lillahi ta’aalaa Artinya : Aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakataa karena Allah.
  3. Shalat sunah dua atau empat rakaat setelah shalat dhuhur (ba’diyah) Niat shalat dhuhur ba’diyah untuk dua rakaat : ushalli sunnata dzuhri rak’ataini ba’diyyatal lillaahi ta’aala artinya aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur dua rakaat karena Allah Niat shalat dhuhur ba’diyah untuk empat rakaat : ushalli sunnata dzuhri arba’a roka’atin ba’diyyatal lillaahi ta’aala artinya aku niat shalat sunnah sesudah dzuhur empat rakaat karena Allah
  4. Shalat sunah dua atau empat rakaat sebelum shalat ashar (qobliyah) Niat shalat ashar qobliyah untuk dua rakaat : ushalli sunnatal ‘ashri rak’ataini qabliyyatan lillahi ta’aalaa artinya   aku niat shalat sunnah sebelum ashar dua rakaat karena Allah Niat shalat ashar qobliyah untuk yang empat rakaat : ushalli sunnatal ‘ashri arba’a roka’atin qabliyyatan lillaahi ta’aala   artinya aku niat shalat sunnah sebelum ashar empat rakaat karena Allah
  5. Shalat sunah dua rakaat setelah shalat magrib (ba’diyah) Niat shalat magrib ba’diyah : Ushalli sunnatal maghribi rak’ataini ba’diyyatal lillahi ta’aalaa artinya : Aku niat shalat sunnah sesudah magrib dua raka’at karena Allah
  6. Shalat sunah dua rakaat sebelum shalat isya’ (Qobliyah) Niat shalat isyah qobliyah : ushalli sunnatal ‘isyaa’i rak’ataini qobliyyah lillahi ta’aalaa  artinya : aku niat shalat sunah sebelum isya’ dua rakaat karena Allah
  7. Shalat sunah dua rakaat setelah shalat isya’ (ba’diyah) Niat shalat isya’ ba’diyah : Ushalli sunnatal ‘isyaa’i rak’ataini ba’diyyah lillahi ta’aalaa artinya : aku niat shalat sunah sesudah isyah dua rakaat karena Allah
Itulah artikel islami yang mengulas mengenai sholat sunnah rawatib, niat shalat sunah qobliyah dan niat shalat sunah ba’diyah. Semoga bisa dipahami dan bermanfaat bagi kamu yang membutuhkan. dan semoga Allah senantiasa memberi kita ilmu yang bermanfaat dan menjauhkan kita dari ilmu ilmu yang tidak bermanfaat.
Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

pengertian globalisasi menurut para ahli

PENGERTIAN GLOBALISASI

copas tuntas

Dalam artikel ini mencoba membahas tentang globalisasi dimana kata ini sering kita dengar namun untuk mendetahui pengertiannya ada baiknya kita mengetaguinya dari para ahli berikut penjelasnnya pengertian globalisasi menurut para ahli

Kata globalisasi sebenarnya merupakan serapan dari bahasa asing yaitu bahasa Inggris globalization. Kata globalization sendiri sebenarnya berasal dari kata global yang berarti universal yang mendapat imbuhan -lization yang bisa dimaknai sebagai proses. Jadi dari asal mula katanya, globalisasi bisa diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru baik berupa informasi, pemikiran, gaya hidup maupun teknologi secara mendunia.

Globalisasi diartikan sebagai suatu proses di mana bata-batas suatu negara menjadi semakin sempit karena kemudahan interaksi antara negara baik berupa pertukaran informasi, perdagangan, teknologi, gaya hidup dan bentuk-bentuk interaksi yang lain.

Globalisasi juga bisa dimaknai sebagai proses di mana pengalaman kehidupan sehari-hari, ide-ide dan informasi menjadi standar di seluruh dunia. Proses tersebut diakibatkan oleh semakin canggihnya teknologi komunikasi dan transportasi serta kegiatan ekonomi yang merambah pasar dunia.

Seperti dua mata coin yang berbeda, globalisasi menawarkan keuntungan yang sangat besar dalam kemajuan perekonomian suatu negara tapi di sisi lain ada juga dampak negatif yang ditimbulkan seperti luntur nya budaya luhur karena masuknya  budaya baru dari luar.

Pengertian Globalisasi Menurut Para Ahli

Berikut di bawah ini merupakan pendapat para ahli yang mencoba mendefinisikan globalisasi, diantaranya:

1. Selo Soemardjan
Globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasidan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalahuntuk mengikuti sistem dan kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya terbentuknya PBB, OKI

2. Achmad Suparman
Globalisasi adalah sebuah proses menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dan setiap individu di dunia ini tampa dibatasi oleh wilayah .

3. Thomas L. Friedman
Globalisasi memiliki dimensi idiology dan tekhnologi. Dimensi tekhnologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi tekhnologi adalah tekhnologi informasi yang telah menyatukan dunia.

4. Malcom Waters
Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang .

5. Dr. Nayef R.F. Al-Rodhan
Globalisasi adalah proses yang meliputi penyebab, kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan transkultural kegiatan manusia dan non-manusia.

6. Emanuel Ritcher
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar - pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia .

7. Anthony Giddens
Globalisasi sebagai ‘intensifikasi hubungan sosial seluruh dunia yang menghubungkan daerah yang jauh dalam sedemikian rupa sehingga kejadian lokal dibentuk oleh peristiwa yang terjadi bermil-mil jauhnya dan sebaliknya’.

8. Martin Albrown
Globalisasi menyangkut seluruh proses dimana penduduk dunia terhubung ke dalam komunitas dunia tunggal, komunitas global .

9. Princenton N. Lyman
Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan.

10. Laurence E. RothenbergGlobalisasi adalah percepatan dan intensifikasiinteraksi dan integrasiantara orang-orang, perusahaan, dan pemerintah dari negarayang berbeda.

11. ScholteGlobalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.

faktor-faktor penyebab globalisasi 


  1. Kemudahan pelaksanaan transaksi ekonomi dan keuangan lintas wilayah seperti individu dari negara dari benua Asia dapat melakukan transaksi dengan individu di benua Eropa. Hal disebabkan oleh berkembang pesatnya kemajuan teknologi informasi.
  2. Kemudahan distribusi barang-barang (goods) dan jasa (service) lintas wilayah atau negara dikarenakan perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat sekarang ini, Barang yang berada di negara lain, dapat individu atau masyarakat dari negara seperti Indonesia melakukan transaksi pembelian ataupun penjualan.
  3. Makin gampangnya kerja sama ekonomi dan terjadinya kesepakatan-kesepakatan ekonomi antarnegara.

Dampak positif globalisasi:

  1. Adanya pola hidup yang serba cepat atau semakin instan. Pola hidup ini merupakan dampak dari perkembangan teknologi yang diakibatkan oleh pengaruh pertukaran teknologi dan ilmu pengetahuan antar negara. Contoh langsung dari dampak positif globalisasi ini adalah pada pembuatan makanan, dalam bidang pertanian seperti padi dan jagung serta tanaman palawija lainnya yang semakin lama waktu panennnya semakin cepat, ada yang 4 bulan dan bahkan ada yang 3 bulan sekali. Begitupun dengan masuknya teknologi dari luar negara Indonesia, proses dalam mengerjakan sesuatu semakin cepat dan mudah.
  2. Perkembangan informasi dan teknologi yang lebih pesat dan advance: Perkembangan ini merupakan dampak posifit globalisasi dikarenakan dengan adanya globalisasi, pertukaran informasi dan teknologi dapat terwujud, yang akan menghasilkan penemuan penemuan yang dapat digunakan oleh manusia sedunia. Internet merupakan kunci dari pertukaran ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dampak negatif globalisasi,

  1. Terjadinya pengurangan tenaga kerja atau pemecatan dan perampingan tenaga kerja pada sebuah perusahaan. Hal ini merupakan dampak dari globalisasi dikarenakan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan mesinisasi atau penggunaan mesin dan komputer yang akan menggantikan fungsi manusia sebagai tenaga kerja. Hal ini terjadi dikarenakan pertimbangan manusia yang kurang efisien dan terlalu banyak biaya.
  2. Individu bersifat lebih individualis dibandingkan sebelumnya. Hal ini dikarenakan privasi individu dalam globalisasi dapat dengan mudah terekspos bila bersifat lebih sosial dibandingkan sebelumnya.
  3. Masuknya pola hidup ataupun budaya yang tidak sesuai dengan budaya kita. Dampak negatif globalisasi ini akan semakin besar apabila budaya yang masuk dapat menyerap dan dijadikan sebagai salah satu nilai dalam kebudayaan kita. Contoh, budaya barat yang mengizinkan terjadinya perzinahan akan sangat merusak moral tiap individu yang ada dalam masyarakat Indonesia.


Semoga artikel tersebut di atas tentang pengertian globalisasi menurut para ahli bisa bermanfaat bagi sobat sekalian. Apa bila ada dari artikel tersebut di atas kesalahan baik dari segi penulisan maupun pembahasan mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Terima kasih.




Rabu, 18 Maret 2015

contoh kata pengantar

 KATA PENGANTAR MAKALAH


Untuk membuat sebuah makalah maka Kata pengantar merupakan bagian penting yang tak bisa terlewatkan dari sebuah makalah. Karena makalah akan dirasa baik dan lengkap bila disertai dengan kata pengantar yang di mana isinya adalah sebuah penyampaian kata dari penulis tentang yang di tulis . Sesuai dengan namanya, kata pengantar adalah ucapan rasa syukur dan terima kasih serta sambutan dari penulis terhadap karya tulis yang telah dibuatnya. Umumnya terdapat kalimat pengharapan dan juga penjelasan terkait tema dan isi makalah yang dibuat.


karena tanpa kata pengatar maka makalah kurang di anggap  profesionalitas dan kredibilitas dari  makalah yang telah diselesaikan. Selain itu, adanya kata pengantar juga mewujudkan rasa hormat seorang penulis terhadap pembacanya. Dalam merangkai kalimat pengantar tentunya harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca. 
Adapun contoh kata pengantar Yang Baik akan saya contohkan di bawah ini

Contoh Kata Pengantar

 KATA PENGANTAR


Dengan Rasa syukur yang dalam kami sampaikan ke hadiran Tuhan Yang Maha pengasih, karena berkat kasih sayangnya  makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.Dalam makalah ini kami membahas “tentang pentingnya pendidikan”,
Makalah ini dibuat guna mengikuti tugas dari salah satu mata pelajaran PKN  makalah ini membahas tentang begitu pentingnya permasalahan pendidikan bagi bangsa indonesia yang di mana negara kita masih jauh tertinggal di asaia terlebih di di dunia ini
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini



Demikian makalah ini saya buat semoga bermanfaat,

Bandung , 17 Oktober 2016


Penyusun

 Contoh Kata Pengantar sunda
Kata Pengantar

Puji sinareng syukur urang ronjatkeun kehadirat Alloh SWT anu tos masihan rahmat sarta karunia-na kaurang sadaya anu alhamdulilah tiasa ngarengsekeun ieu Makalah dinawaktuna anu di judulan “sampah atanapi runtah”
.
sateacana simkuring saparakanca nyuhunkeun kritikan sareng saran ti Bapa Guru mata pelajaran pikeun nyampurnakeun ieu makalah pikahareupeun. Oge simkuring saparankanca ngaharepkeun ieu makalah teh tiasa manfaat kanggo ngembangkeun pangawanoh para siswa.


Panggilingan, Mei 2014


Girang Serat


Contoh Kata Pengantar sunda


Kata Pangantar

    Puji sinareng syukur urang ronjatkeun kehadirat Alloh SWT anu tos masihan rahmat sarta karunia-na kaurang sadaya anu Alhamdulilah tiasa ngarengsekeun ieu Makalah dinawaktuna anu di judulan “pupuk kandng”
    Dina panyusunan makalah ieu, henteu sakedik tahanan anu nu nulis sanghareupan. Tapi nu nulis nyadar yen kalancaran dina panyusunan makalah ieu henteu sejen berkat bantuan, dorongan sarta bimbingan ti kolot, ku kituna hahalang-hahalang anu nu nulis sanghareupan katungkulan. Ku alatan eta nu nulis ngedalkeun hatur nuhun ka:
•         Ibu guru widang studi Basa Sunda anu tos masihan pancen, patunjuk, ku kituna nu nulis termotivasi sarta ngaabereskeun tugas biantara ieu.
•         Kolot anu geus turut mantuan, ngabimbing sarta nungkulan sagala rupa kasu;itan ku kituna tugas biantara ieu rengse.

Mugi materi ieu tiasa masihan mangpaat sarta jadi sumbangan pamikiran pikeun pihak anu merlukeun, hususna pikeun nu nulis ku kituna tujuan anu diharepkeun bisa kahontal, Amin
Hapunten bilih aya kalepatan dina panulisan, nu nulis nyadar yen tugas makalah ieu masih langkung tina kata sempurna.
Hatur nuhun..

Panggilingan, Mei 2015


Girang Serat

Demikian contoh kata pengantar makalah terima kasih semoga bermanfaat

Minggu, 15 Maret 2015

pengertian narkoba dan jenis- jenisnya


NARKOBA


Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik, Psikotropika, dan Zat Aditif (NAPZA) adalah bahan / zat yang dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan / psikologi seseorang (pikiran, perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologi.

Narkotika menurut UU RI No 22 / 1997, Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Psikotropika yaitu zat atau obat, baik alami maupun sintesis bukan narkotik yang berkhasia psikoaktif melalui pengaryh selektif pada susunan saraf dan menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Di bawah ini merupakan jenis – jenis narkoba Antara lain :

A. Opium (Heroin, Morfin)

copas tuntas

Berasal dari kata opium, jus dari bunga opium. Opium disaripatikan dari opium poppy (papaver somniferum) dan disuling untuk membuat morfin, kodein, dan heroin. Opium digunakan berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit (mencegah batuk, diare, dll).

Gejala gejala yang ditimbulkan dari penggunaan opiat

1. Perasaan tenang dan bahagia

2. Acuh tak acuh (apatis)

3. Malas bergerak

4. Mengantuk

5. Rasa mual

6. Bicara cadel

7. Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)

8. Gangguan perhatian/daya ingat


B. Ganja


copas tuntas


Ganja dikenal dapat memicu psikosis, terutama bagimereka yang memiliki latar belakang (gen). Ganja juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara kecemasan dan depresi

Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan ganja

1. Rasa senang dan bahagia

2. Santai dan lemah

3. Acuh tak acuh

4. Mata merah

5. Nafsu makan meningkat

6. Mulut kering

7. Pengendalian diri dan konsentrasi kurang

8. Depresi dan sering menguap/mengantuk

C. Amfetamin (shabu, ekstasi )




copas tuntas


Ecstasy (methylen dioxy methamphetamine)/MDMA adalah salah satu jenis narkoba yang di buat secara ilegal di sebuah laboratorium dalam bentuk tablet. Ekstasi akan mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri. Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama, yang sering menyebabkan kematian.

Gejala-gejala dari penggunaan amfetamin

1. Kewaspadaan meningkat

2. Bergairah

3. Rasa senang/bahagia

4. Pupil mata melebar

5. Denyut nadi dan tekanan darah meningkat

6. Susah tidur/insomnia

7. Hilang nafsu makan

D. Kokain


copas tuntas


Kokain adalah salah satu zat adiktif yang sering disalahgunakan. Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan, rasa lapar dan untuk memberikan efek euforia.

Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan kokain

1. Gelisah dan denyut nadi meningkat

2. Euforia/rasa gembira berlebihan

3. Banyak bicara dan kewaspadaan meningkat

4. Kejang dan tekanan darah meningkat

5. Berkeringat dan mudah berkelahi

6. Penyumbatan pembuluh darah

7. Distonia (kekakuan otot leher)

Penyalahgunaan Narkoba

bahaya sangat besar, bukan hanya merusak tubuh, tetapi juga masa depan. Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan rusaknya organ tubuh selain itu juga menimbulkan penyakit yang berbahaya sulit untuk di sembuhkan, seperti kangker, paru, HIV/AIDS, hepatitis, bahkan penyakit jiwa

FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA 


Faktor yang mendorong

1. Pengendalian diri yang lemah

2. Kondisi kehidupan keluarga

3. Temperamen sulit

4. Mengalami gangguan perilaku

5. Suka menyendiri dan berontak

6. Prestasi sekolah yang rendah

7. Tidak di terima di kelompok

8. Berteman dengan pemakai

1. Faktor individual

Kebanyakan dimulai pada saat remaja, sebab pada remaja sedang mengalami perubahan biologi, psikologi maupun sosial yang pesat. Ciri-ciri remaja yang mempunyai resiko lebih besar menggunakan Narkoba, seperti kurang percaya diri, mudah kecewa, agresif, murung, pemalu, pendiam dan sebagainya.

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan kurang baik sekitar rumah, sekolah, teman sebaya, maupun masyarakat, seperti komunikasi orang tua dan anak kurang baik, orang tua yang bercerai, kawin lagi, orang tua terlampau sibuk, acuh, orang tua otoriter dan sebagainya.

Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba

1. Peran Remaja

Pelatihan keterampilan, kegiatan alternatif untuk mengisi waktu luang, seperti: kegiatan olah raga, kesenian, dll.

2. Peran Orang Tua

3. Menciptakan rumah yang sehat, serasi, harmonis, cinta, kasih sayang dan komunikasi terbuka.

4. Mengasuh, mendidik anak yang baik.

5. Menjadi contoh yang baik.

6. Menjadi pengawas yang baik.

oke sob itu tadi artikel tentang pengertian narkoba dan jenis- jenisnya semoga kita tidak terjebak setelah mengetahui dampak negatip dari narkoba oke terima kasih wassalam

Sabtu, 07 Maret 2015

Pengertian Jalan Cepat

Jalan Cepat

 

copas tuntas


Olah raga yang satu ini adalah olah yang bisa di lakukan oleh siapa saja tanpa terkecuali lalu apa pengertian lari cepat dalam artikel kali ini saya akan menulis tentang Pengertian Jalan Cepat dan berikut penjelasannya
Jalan cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan tanah. Setiap kali melangkah kaki depan harus menyentuh tanah sebelum kaki belakang meninggalkan tanah. Saat melangkah satu kaki harus berada di tanah, maka kaki tersebut harus lurus/ lutut tidak bengkok dan tumpuan kaki dalam keadaan posisi tegak lurus


Teknik Start

  1. Berdiri beberapa meter dibelakang garis start
  2. Setelah mendengar aba-aba “bersedia” dari petugas starter, maka segera maju dengan menempatkan salah-satu kaki di belakang garis start dengan lutut sedikit ditekuk, sedangkan kaki yang lain berada lurus di belakang dan santai (tidak kaku)
  3. Badan agak condong ke depan, berat badan bertumpu pada kaki yang di depan. Kedua lengan tergantung lemas atau dengan sikut agak dibongkokkan, berada dekat badan, serta pandangan lurus kearah depan.
  4. pada saat mendengar aba-aba “ya” atau bunyi pistol dari starter, segera langkahkan kaki yang dibelakang kedepan bersamaan dengan lengan diayun kebelakang dan lengan yang lain diayun kedepan. Selanjutnya jalan lurus secepat-cepatnya sampai melewati garis finis.

Teknik Jalan Cepat


Pada saat berjalan salah satu kakinya harus selalu kontak dengan tanah. Jika melanggar, maka petugas akan memperingatkan. Jika kesalahan tersebut dilakukan lagi maka pejalan akan didiskualifikasi dan dikeluarkan dari lomba.
Yang harus diperhatikan dalam jalan cepat
  1. Pada saat melangkahkan kaki, kaki tumpu harus selalu kontak dengan tanah dan lutut harus dalam keadaan lurus, sebelum kaki yang dilangkahkan mendarat ditanah.
  2. Bersamaan dengan mengangkat paha (misalnya tungkai kiri) kedepan, tungkai bawah kaki kiri dan tangan kanan diayunkan kedepan, dengan diikuti badan condong kedepan.
  3. Pada saat kaki kiri mendarat (kontak dengan tanah), segera paha tungkai kanan diangkat kedepan, bersamaan dengan tungkai bawah kaki kanan dan tangan kiri diayunkan kedepan, diikuti dengan badan condong kedepan, pandangan tetap lurus kedepan.
  4. Kaki mendarat mulai dari tumit kemudian berangsur-angsur menuju keujung kaki, lutut dalam keadaan lurus.
  5. Gerakan lengan dan bahu jangan terlalu tinggi mengangkatkannya.
  6. Selama berjalan usahakan agar pinggul tetap rendah dan berada di bawah, keadaan ini harus diusahaakan tetap terpelihara, hindari gerakan kesamping yang berlebihan.

Praturan Jalan Cepat


Adapun pokok-pokok peraturan jalan cepat adalah sebagai berikut: 
  1. Pada waktu melangkah salah satu kaki harus selalu tetap kontak dengan tanah.
  2. Diskualifikasi (larangan untuk berlomba/melanjutkan perlombaan), disebabkan oleh:
  • Gagal atau tidak memenuhi definisi jalan cepat pada waktu perlombaan.
  • Melakukan pelanggaran pada saat perlombaan berlangsung
  • Pada lomba jalan cepat yang dilaksanakan di track (lintasan) peserta yang terkena diskualifikasi harus meninggalkan lintasan. Jika perlombaan jalan cepat dilaksanakan di jalan raya peserta yang kena diskualifikasi harus mencopot no dadanya dan segera keluar meninggalkan perlombaan.

Olah raga jalan cepat memerlukan langkah yang lebar disertai dengan gerakan tangan untuk memaksimalkan pergerakan anggota tubuh. Manfaat olah raga jalan cepat yang paling terlihat adalah mengontrol berat badan. Gerakan sederhana namun efektif ini berhasil membakar banyak kalori dan mengaktifkan seluruh otot-otot dalam tubuh. Ketika sedang berjalan cepat diluar rumah, anda bisa melakukannya sembari menikmati keindahan pemandangan atau menghirup udara bebas yang bermanfaat untuk menekan tingkat stres. Dengan olah raga yang santai ini anda bisa melepaskan pikiran berat anda sejenak dan memproduksi hormon endorphin yang membantu anda untuk tetap bahagia dan tenang.
Para ahli menyarankan olah raga ini karena manfaat olah raga jalan cepat yang disinyalir baik untuk fungsi kardiovaskular atau meningkatkan kinerja jantung yang membantu mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh manusia dan menjaga kesehatan jantung. Jalan cepat juga mengurangi resiko cidera sendi seperti yang dapat diakibatkan olah raga lari atau jogging.Jadi tunggu apa lagi? Semua manfaat olah raga jalan cepat ini juga bisa didapatkan dengan mudah, murah dan cepat karena anda hanya perlu bermodalkan sepatu dan pakaian olah raga layak pakai, dan silahkan memulai olah raga ini. Di samping keuntungan-keuntungan yang telah disinggung pada topik sebelumnya, salah satu keuntungan yang lain dari olahraga jalan kaki adalah jantung tidak dibebani oleh “ledakan-ledakan” rangsangan untuk bekerja keras, seperti olahraga yang menuntut kita untuk berlari cepat sebentar, lalu berhenti, berjalan, lalu berlari lagi. Berjalan cepat membebani jantung secara konstan dan wajar. Berikut ini adalah keempat jenis olahraga jalan:
  • Jalan santai.
  • Jalan normal. 
  • Jalan cepat (aerobik).
  • Jalan kaki jarak jauh (hiking).

2. Manfaat Olahraga Jalan Cepat


Jalan cepat selain sebagai perlombaan ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk kesehatan badan kita. Dengan olahraga jalan cepat tubuh kita dibuat untuk banyak bergerak. Olahraga jalan cepat membuat otot dan rangka tubuh bergerak, denyut jantung meningkat sehingga darah beserta oksigen dan nutrisi bisa disalurkan dengan baik ke seluruh tubuh.

Jarang berolahraga membuat penyaluran oksigen ke seluruh tubuh bisa terganggu. Dampaknya, otot tubuh akan kekurangan oksigen sehingga membuat badan terasa pegal-pegal dan kaku. Kekurangan oksigen juga membuat kerja otak tidak maksimal sehingga mudah pusing dan susah konsentrasi. Agar badan kita tetap bugar kita dapat memanfaatkan jalan cepat untuk menjaga kesehatan badan. 

Manfaat jalan cepat bagi kesehatan kita antara lain sebagai berikut.


  •  Membiasakan diri berjalan cepat setengah jam setiap hari akan menjamin kebugaran tubuh. Dengan tubuh yang bugar membantu tubuh merasa lebih sehat dan memiliki lebih banyak energi untuk bekerja dan beraktifitas.
  • Manfaat jalan cepat bagi kesehatan yang lain yaitu untuk mengontrol berat badan. Gerakan sederhana tetapi efisien ini dapat membakar banyak kalori serta mengaktifkan seluruh otot-otot didalam tubuh kita. 
  • Banyak ahli kesehatan menyarankan olahraga ini karena disinyalir olahraga jalan cepat baik untuk permasalahan dengan organ jantung, menambah kinerja jantung, dan dapat mengurangi kolesterol jahat didalam tubuh manusia serta melindungi kesehatan jantung. 
  • Dengan berolahraga jalan cepat denyut jantung meningkat sehingga darah mampu menyalurkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh. Dengan lancarnya peredaran darah kerja otak menjadi maksimal dan bagus dalam berkonsentrasi.
  • Olahraga jalan cepat juga bermanfaat dalam menjaga kesehatan paru-paru, karena dalam olahraga jalan cepat menuntut kerja paru-paru dalam bernafas untuk mengambil oksigen yang dibutuhkan tubuh melalui pernapasan.

oke sob demikian penjelasan artikel tentang Pengertian Jalan Cepat yang bisa saya bagikan dalam artikel kali ini semoga artikel kali ini cukup bermanfaat bagi sobat semua sekian dan terima kasih



Selasa, 10 Februari 2015

contoh beberapa carpon

Contoh Beberapa Carpon

COPAS TUNTAS


Berikut ini adalah  contoh beberapa carpon yang akan saya berikan dalam artikel kali ini semoga bermanfaat


Sasak Cisamun

Ku Mariam Arianto

"Hayu lain rek bareng ka Cisamun. Sakeudeung deui sakola bubaran. Lamun ayeuna urang indit, bisa ngopi heula." Sora Ending ngagorowok, bari terus ngahirupkeun motorna.
"Dagoan siah kehed, aing, keur nukeurkeun heula duit," sora Udin teu eleh tarik. Sok manehna mikeun pamulangan ka panumpangna, dius ngudag Ending. Tilu motor ojeg sejen ngebut nyusul.
Ngaliwatan dua tilu pengkolan, geus tepi ka sasak Cisamun.
"Kopina Bi," ceuk Ending bari samutut ku bala-bala, gek diuk dina bangku awi, gigireun Udin. Sakiceup Bi Dedeh geus ngasongkeun kopi panas sabekong.
"Roko sabatang." ceuk Udin bari celenun kana combro. Wel wel dihuapkeun. Ngan ukur jadi tilu huap. Leguk, leguk didorong ku cikopi. Puguh we diburakeun deui, da puguh nyuruput cikopi panas.
"Bedul, panas geuning."
"Tadi silaing narik ti mana, urang ngadagoan meni kesel. Rek narik kagok geus jangji ka Neng Titing menta dijemput ka sakola." Ending nanya ka Udin bari paromanna mah angger nuju ka na motorna nu keur dieusian bengsin, di bengkel gigireun warung.
"Ka Padarame. Ngan balikna kapegat hujan, meni ngagebret. Ngiuhan heula di warung Mang Soma. Kalah jebol ku roko jeung kopi. Boro-boro meunang panumpang balikna mah, kalahka rugi bengsin." ceuk Udin bangun susah. Soalna engke sore tukang kiridit poean nagih. Sedengkeun narik teu beubeunangan.
"Heueh maneh mah hayang kapuji atuda, ngiuhan di warung Mang Soma soteh. Nyaho sok jebol teh. Pedah eta nu ngaladanganana si cureuleuk nyi Tatih nya. Sora Ahon ti tukang, bari gek diuk gigireun Udin.
"Ih lain kitu Hon, uing mah mere maweh, itung-itung mahugi lah. Saha nu nyaho, manehna kapincut ku uing." ceuk Udin bari menta bengsin saliter ka bengkel sabeulah... Poho we kana kasusah mah.
"Terus indung si Dede rek di kamanakeun? Dibejakeun siah, maneh mahugi ka anak Mang Soma." ceuk Ahon bari suruput-suruput nginum kopi panas.
"Pek wae bejakeun ari wani mah ngomong ka indung si Dede. Maneh tega kitu, lamun uing diseblok ku cipanas ku indung si Dede? Moal pan? Huahaha" Udin asa meunang. Da puguh geus aya jangji di antara maranehna moal ngucah-ngaceh rusiah nu bakal pinapsueun nu di imah. Enya pamajikan maranehna nu garalakna. Ger seuri ting arakey.
"Angger karitu gawe. Dosa barudak, omat. Rek marahugi mah ka Ibi we atuh. Ulah baralanja ka Ki Soma. Cikopi, lekoh di dieu. Bala-bala, moal aya nu ngelehkeun bungbu Ibi mah, nya jang Udin." Bi Dedeh nu boga warung nembrong bari ngaladangan nu sejen.
Sasak Cisamun nyambungkeun jalan gede jeung jalan perkebunan. Warung Bi Dedeh, nampeu ka jalan gede, pas di pengkolan. Jadi warung Bi Dedeh katelah we Warung Cisamun. Nyengceling, jauh ka ditu ka dieu. Tapi, pikabetaheun.
Satungtung deuleu kebon enteh hejo ngemploh. Pasir tingpucunghul ti kajauhan. Diriung ku Gunung Limbung warna paul. Ti kajauhan ngabring tukang metik enteh, baralik rek ngilo beubeunangan metik di elos, teu jauh ti warung Bi Dedeh. Hasilna, jarajan di warung Bi Dedeh.
Nu nambah haneuteun, di hareupeun warung dipake mangkal tukang ojeg. Salian ti ngadon ngaropi, atawa ngagosip, nu pentingna barudak SMP ti Cisarua naek ojegna nya di dieu.
Aya nu langganan, aya nu naek biasa. Barudak sakola geus warawuh deui jeung langganan masing-masing. Cluk-clak, durutdut biur baralik ka lembur masing-masing, lamun geus bubar sakola.
Warung Bi Dedeh oge jadi beken. Keur di gigireun warung, aya bengkel, aya kios hp, ngajual pulsa pangpangna mah. Salian ti warung kios duanana bogana Bi Dedeh. Sarerea geus apal deui ka Bi Dedeh nu kreatif.
Sagala rupa bisa dijadikeun duit. Lauk emas di balong diduitkeun. Cau turuyan ti kebon diduitkeun. Teu kaliwat, sayuran ti kebon oge jadi duit. Turutaneun ketang kituna mah.
Bi Dedeh, dedeganana bayuhyuh, kulit sawo mateng, someah, resep heureuy. Jeung kajojona teh deui pasakan manehna mah moal aya nu ngelehkeun ngeunahna. Warung tonggoh, sarua dagang comro, tapi combro Bi Dedeh leuwih gurih cenah. Warung lebah sarua dagang cikopi, tapi buatan Bi Dedeh beda cenah, leuwih lekoh. Behna mah kajojo we warungna teh. Pangpangna pisan mah paranti ngumpul tukang ojeg jeung supir treuk perkebunan. Keur mah deui, warung jeung imahna aya di jajalaneun pisan ka daerah perkebunan atawa jajalaneun ka pilemburan.
Hiji poe Udin kanyahoan ku Ahon teu ngojeg. Isukna, nya kitu deui suwung, teu dines. Bi Dedeh kaleungitan soteh, pedah Udin poe eta rek mayar hutang cikopi jeung roko.
"Kunaon cenah Hon Udin teh" Bari song Bi Dedeh ngasongkeun roko sabatang. Leungeunna angger namprak, maksudna ulah nganjuk deui. Ieu mah kudu mayar kontan. Kapaksa Ahon ngodok saku heula keur mayar roko. Rada era da masih keneh boga hutang urut kopi harita basa manehna keur kosong.
"Puguh can panggih Bi. Ditanyakeun ka Ujo, duka cenah. Padahal kuring jangji rek bareng ka Pameungpeuk."
"Rek naraon ka Pameungpeuk, sajauh-jauh. Miceun piduiteun. Kumaha barudak nu langganan baralikna ti sakola engke?" Bi Dedeh panasaran hayang terang kunaon Udin teu narik. Bisi we gering. Pangpangna Udin boga keneh hutang bengsin.
"Ah dasar we Si Udin. Pedah Nyi Tatih menta dipangmeulikeun hp anyar cenah."
"Hp anyar kumaha, teu ngarti Ibi mah" Bi Dedeh tambah panasaran. Dina pamikirna, kana hutang mumul mayar, gayana we rek meuli hp. Jeung teu pikalucueun deui, keur mahugi.
"Teuing atuh. Cenah rek meuli hp urut we. di Pameungpeun rada murah. Sugan engke kuring bisa neang, sieun gering."
"Enya teang ka ditu. Peupeuriheun Ibi moal bisa. Batan sakieu keur rariweuhna. Ngan omat nya pangnagihkeun urut bengsin." Ceuk Bi Dedeh bari song song ngasongkeun cikopi panas ka nu pesen. Leos ka tukang, ngajait seupan cau. Bru diwadahan kana baskom. Sok dipajangkeun di warung. Gup gap, hayang pada ngasaan seupan ceu, meungpeung panas. Kacipta didorong ku cikopi, moal teu ni'mat. Ngan ukur sakiceup, seupan cau ngan kari cangkangna.
Mani tukangeun warung Bi Dedeh. Aya nu manggulan kai, awi, bilik, hateup jeung kaperluan ngabangun sejenna. geus kitu mah ngan kadenge dak dik dukna nu keur ngadegkeun. Tara ieuh nitah tukang, Mang Dadang mah ari ngadegkeun teh. Sok ku sorangan paling dibantuan ku laden dua, kabeneran manehna keur cuti. Proyek di Bandung geus rengse. Bari nunggu panggilan ti Bosna, nya ngagedean rohangan di tukang. Meungpeung aya waktu cenah.
Keur Bi Dedeh mah nya atoh we, ari Mang Dadang nya di lembur teh. Sok we pikir geura, biasana manehna nu kudu ngurus ingon-ingon, balong, pepelakan, bari jeung di warung oge riweuh. Enya eta oge dibantuan si Nana, teu ngaleuleungit. Tapi naha Si Nana bisa nguruskeun lamun Si Bleki kabur, atawa kurang hade miarana. Meureun teu kumaha mah salakina ngambekna, da anjing kameumeutna. Harita ge, pedah ti perkebunan aya nu lapor cenah si Bleki rek ngegel budakna, pan jadi urusan jeung kaamanan tah. Nya saha deui nu nguruskeun salian ti Bi Dedeh.
Untung Bi Dedeh pertentang, ari can digegel mah atuh tong ieuh jadi perkara cenah. Nu antukna kapaksa si Bleki dirante.
Manehna oge sarua boga cocooan nu kudu diurus dihade-hade. Bedana teh si Bleki tuknag ngajaga imah, ari cocooan manehna mah pangedulan. Gawena ngan sare. Carang kulayaban kaluar, paling ngarengkol dina anggel butut di juru warung. Maturan manehna barang gawe. Lamun ngarasa lapar kakara uang eong, menta parab. Teu ieuh ngahesekeun.
Mana harita salakina aya di lembur teh asa katulung pisan. Salian ti ngagedean rohangan di tukang, bisa ngabantu soal sejen. Nyirib di balong aya nu mangnyiribkeun, ayeuna mah mun pareng aya nu butuh lauk emas rada loba. Keur kaperluan warung sakilo dua kilo mah Si Nana bisa ngadekluk nguseup.
Ngadago-dago beja ti Udin, malah Ahon oge lep les teu ngojeg geus sabaraha poe. Nu aneh teh Ending, Maman, Ubed oge suwung tara ngelol. Naha parindah mangkal kitu, pikir Bi Dedeh. Pedah Bi Dedeh sok nagih hutang maranehna. Ah, da lain ukur wawuh saliwat jeung maranehna teh. Geus aya taunna. Jeungna deui geus asa ka dulur ka maranehna teh. Masing enya sok ngaranjuk di warungna, da ari cai cai wae atawa cau sesa ngajual mah sok ngarasaan, teu kudu ieuh mayar. Haratis. Kudu amal apan ceuk haji Judin oge. Enya pangurus masigit di Perkebunan, ari keur hotbah Jumaahan. Dongeng si Nana, sok alewoh bari ditanggap lamun tas balik Jumaahan.
Sihoreng aya sababna geuning kunaon... teu ngelol geus aya samingguna.
"Jablai?" Nu bener, Ceu!" ceuk Edah, pamajikan Udin. Bari nyingraykeun buukna nu ngareumbay, nutupan beungeutna. Da puguh keur silih siaran jeung Atik pamajikan Ahon.
"Enya jablai. Cenah wangunan tukang oge dilegaan, nambahan kamar meureun. Terus Bi Ehm jadi si mamihna cenah." Ceuk Atik teu wasa nyebat ngaran nu boga warung di Cisamun.
"Euceu ceuk saha." Angger Edah can percaya, warung tempat mangkal salakina dipake teu eucreug. Ulon-ulon, mangkal ngojeg, ngadago muatan, ari pek? Nyel we pinapsueun. Kabeneran Bi Erum pamajikan Ending balik ti pancuran ngaliwat. Da teu sirikna dibetot atuh sina ngilu ngariung di golodog. Manehna ge reuwaseun, kumaonam bisi aya nanaon. Daradad Edah nerangkeun ka Bi Erum, cenah Atik ngadenge obrolan Udin jeung Ahon di tepas, manehna rek nyodorkeun ci enteh, ngareungeu nu saleuseurian reg eureun. Hanjakal nu kareungeu ngan ukur Jablai, rohangan tukang dijieun kamar, katingal sok dipapangku. Jeung hp hp kitu..
"Kutaaan. Astagfirulloh haladzim. Paingan atuh bapana si nyai, si kasebelan teh, betah ari nangkring di warung Cisamun teh. Lain antepeun ieu mah. Kudu dilaporkeun ka Haji Judin. Ceuk Bi Erum bari rigidig ngangkat ember di eusi seuseuhan.
"Sabaar, sabaar Bi." Bi Erum diandeg heula ku Edah. Terus tingharewos. Bi Erum jeung Atik unggeuk unggeukan, siga nu enya ngarti, kana siasat. Hate Edah geus buleud, oge Atik jeung Bi Erum, satuju rek nyieun tindakan nu matak reuwas nu boga warung. Oge pangajaran keur para lalaki nu sok iseng "jarajan diluar, sangkilang di imah oge wareg" "Rasakeun pamales aing" meureun kitu gereget hate nu keur panas.
Wanci asar, di warung Cisamun karasa sepi. Panon poe ampir surup. Geus karasa tiris, kajeun teu nyecep. Kagiatan di pilemburan, angger teu robah. Barudak nu keur ngadu kaleci, moal eureun lamun teu dibuburak ku indungna geus waktuna ngaji di masigit.
Waktuna diajar ngaji geus maneuh, sanggeus solat asar. Jang Memed guru ngaji geus sila bari nyanghareupan al qur'an, nungguan barudak nu rek dialajar ngaji. Sanggeus ngajar barudak, kakara barudak rumaja, narabas, geus teu ngejah deui. Diajar panjang pondokna. Saha nu geus hatam, kudu ngajar barudak, silih genti jeung Jang Memed.
Tukang ojeg keur ngaraso heula di tukang. Sanggeus salat asar tinggoledag. Paribasa ngalempengkeun cangkeng, padahal kerek nyegrek. Lamun teu kagareuwahkeun ku barudak nu rek diajar ngaji mah, sigana nyegrek nepika magrib. Lumayan kajeun sakerejep, geus cenghar deui. Nyadiakeun tanaga, keur narik. Malah kasorenakeun sok aya we panumpang. Nu dagang barang tea, atawa nu tarurun tina mobil umum, tos ti Cikajang atawa ti Garut, balanja keur eusi warung. Nya barudak ojeg anu sok nganteurkeun ka pilemburan. Nu rada anggang ti dinya.
Keur piduiteun mah ulah sok dilalaworakeun, barudak." Kitu tah papatah Bi Dedeh ka barudak tukang ojeg. Ku dua ku tilu, kauntunganana, barudak ojeg meunang ongkos, duitna dijajankeun deui kana roko jeung kopi. Nu untung, nya Bi Dedeh deui.
"Assalamualaikum" sora haji Judin geueuman. Untung ditambahan ku tilu sora. Bi Erum, Edah jeung Atik...
"Waalaikumussalaaam" sora mang Dadang ti jero warung, bari menerkeun sarungna. Taksiran geus rengse solat asar.
Bari pak pik pek mereskeun gelas kotor, mang Dadang ngahaturanan semah ka jero, atawa di tepas imah di tukang. Semah malah guk gek dina bangku awi golondongan paranti diuk nu ngadon ngopi di warung. Haji Judin nu tara tinggal ti sorban, lajeg lajeg bari panonna nguliyeng ka sakuriling warung jeung imah Mang Dadang, Mang Dadang sasadu menta dihampura, asa dosa geus lila tara milu jumaahan di masigit. Tapi aya sabab lantaranana, kaiket ku gawe. Arang langka balik ka lembur cenah. Tapi aya hiji hal nu rek ditepikeun ku manehna ka haji Judin nyaeta... can kebat nyarita, haji Judin geus miheulaan.
"Puguh akang ngahaja ka dieu teh aya perelu penting pisan keur jang Dadang sakulawarga. Oge keur dulur dulur urang di dieu. Meunang beja ti ibu-ibu, ibu Erum, Nyi Edah jeung Nyi Atik, tuh ayeuna oge bareng maturan ka dieu, bisi pajarkeun Akang akon-akon. Nya ibu ibu." Ceuk Haji Judin bari ngalieuk ka ibu-ibu nu siap rek nyerang Dadang.
"Jablaaai, Jablaaaai, na ka mana maneh teh atuh. Neangan beurit jauh jauh teuing. Na kurang parab di dieu teee. Jablaaai, Jablaaai." Bi Dedeh kokotetengan neangan si Jablai bari ngageroan kawas ka budak, di sela-sela kebon enteh. Ti kajauhan si Nana ngacung-ngacung si Jablai bari nyekel pundukna. Siga ucing mindahkeun anak-anakna ari tas ngajuru.
"Ieu Bu, si Jablai, keur ngahakan beurit di kebon enteh. Rek dimandian di balong." Bari gulawing si Nana muter awak si Jablai. Katingal ku Bi Dedeh ucing kameumeutna disiksa.
"Nanaaa, awas sia, moal dibere sarung engke lebaran. Ulah disiksa kitu, karunya" ceuk Bi Dedeh bari ngarawu si Jablai. Gancang si Jablai diusapan pundukna, di eyong kawas ka budak bangun deudeuh.
Barang ningali loba di warungna, buru-buru Bi Dedeh tuturubun ti kebon enteh, bari sasadu. Sugan teh teu loba semah cenah. Sok si Jablai digolerkeun dina anggel butut parantina, terus leungeunna nyolongkrong sasalaman.
Haji Judin kerung ka ibu ibu, nanya ti dituna mah. Atuh ibu ibu ngan ukur bisa silih pelong bari ting kelemes.
"Aeh hampura, Jang Dadang, rek asar heula. Keun we ibu ibu mah cenah rek ngondang nyi Dedeh ka pangajian pageto di Cikole."
"Aeh kaleresan, puguh abdi teh nembe bade ngawartosan kang haji, pandua sadayana alhamdulillah ayeuna mah tajug teh rada laluasa. Di ageungan, margi sok seueur anu liren di warung pun bojo ngadon ngiring solat." Bari ngajak haji Judin ka tukang, rek mintonkeun tajug, sakalian salat asar berjamaah jeung barudak ojeg nu keur ngaso di tajug. Nu tiluan, Bi Erum, Edah, Atik kalah silih tunjuk teu bisa ngajawab, basa ditanya Bi Edah iraha jeung di mana ondangan pangajian.
Basa tos jumaahan di tajug anyar, Udin, Ahon jeung Ending ngahaja ngaropi heula di warung Bi Dedeh. Geus biasa deui mangkal di dinya. Keur maranehna ngarasa heran, nu di imah ngajurung deui mangkal di warung Bi Dedeh. Nu harita, ngalarang ulah mangkal di dinya cenah sok hambur duit. Mending dahar atawa ngopi mah di imah, ngarah irit. Duit sesa bisa dipake kaperluan nu sejen. Tangtu we para bapa nurut, da jeung enyana, sok hambur ari dahar atawa ngopi di warung mah.
Ayeuna dijurung deui jajan di warung Bi Dedeh bari mangkal, alesanana cape kudu nyadiakeun dahar unggal usik cenah. Lieur sugan pamajikan teh ceuk Ending. Nu di imah mah nyengel we, bari angger pasualan henteu betus ka sasaha, da era.
Nyangka teu hade ka kulawarga Mang Dadang. Nyangka nambahan kamar keur nu teu aruni, padahal Mang Dadang keur ngagedean tajug, paranti nu marilu salat diperjalanan, atuh si Jablai ucing kameumeut Bi Dedeuh, lain "kukutan" saperti nu digosipkeun Ibu-ibu, pajar Bi Dedeh jadi "si mamih".
"Ah, hampura Bi Dedeh, uing nyangka teu puguh." Raong tiluan, basa maranehna panggih di pancuran haji Judin. Key saleuseurian nepika sareueul beuteung.
Basa Udin rek narik, bari ngahirupan motor ojegna, Ahon ngagorowok ti kajauhan da manehna oge sarua rek narik.
"Pageto jadi urang ka Pameungpeuk teh, Din. Cenah rek meuli hp anyar keur si Cureuleuk. Mun jadi ojeg rek disewa ka si Koko"
"Moal, teu jadi, sieun dileob ku indungna si Dede, huahaha" Dius Udin ka kulonkeun. Ojeg tingdurutdut, rabeng ka kaler, kidul wetan, kulon. Sasak Cisamun rame deui, saperti biasa. Si Jablai keur ngarengkol dina lahunan Bi Dedeh, bari diusapan. Si Bleki keur ngahanca parab nu diasongkeun ku Mang Dadang.
***

Lalakon Mudik

Ku Siti LS

Poe ka dalapan likur, kuring balik ka lembur, indit ti Bandung pasosore ba'da asar sabab ngahaja muru peuting. Seunggah nyanghareupan macet. Malum atuh geus ilahar sarta teu aneh deui unggal taun oge, saminggu samemeh poe lebaran, di terminal sok heurin ku jelema, pon kitu deui kandaraan marema, matak ngaheurinan jalan. harita oge pernah kaalaman ku kuring, palebah Rancaekek kajebak ku macet ampir opat jamna, biasana Bandung - Garut ukur tilu jam, harita mah nepi ka genep jam, jabaning panas hawa kandaraan tea lain lawaneun.
Ti imah kuring kana taksi, nepi ka terminal jam satengah lima sore, jut kuring turun tina taksi, teu langsung milih beus, barieukeun, olohok mata simeuteun, nitenan jalma-jalma  anu lilir liwat, matak hese usik. Teu dek kitu kumaha atuh, dicita-cita ti imah rada lowong ngemplong ari pek kanyataanna kalah beuki budal, siga siraru kaluar tina liangna.
Sajam panceg kuring ngajengjen kesel di terminal, can meunang kandaraan. Iwal rasa hariwang jeung, hariwang anu aya dina hate galecok sorangan.
"Kumaha lamun magrib can indit keneh, jabaning sorangan. Anu di lembur arep-arepeun."
"Garut..., Bayongbong... Garut! Bu Garut...!" Kondektur gugupay ka kuring.
"Moal Kang," tembal kuring bari gigideug, sabab hate teu merean ari kudu naek kana mobil anu sakitu pajejelna mah.
Ngabandungan kitu kuring teu beakeun akal, Henpon dicokot tina kantong tuluy we nelepon lanceuk anu aya di lembur, niat kuring menta dijemput make motor, meh bisa salempat salempit beda jeung mobil. Kabeneran pisan lanceuk nyanggupan, sarta kuring ngadagoan di hiji rumah makan Padang, anu deukeut ti terminal, sakalian buka puasa.
Ahirna kahariwang ngadadak sirna, sabab lanceuk geus anjog, sanggeusna tarapti ngan biur we motor anu ditumpakan ku kuring nyemprung, teu sakara-kara geuning, jam tujuh ti terminal, jam sapuluh geus nepi ka imah.
Sanepina ka imah, pada ngabageakeun utamana alo kuring, anu kakara umur dua taun, manehna galecok matak lucu ningalina.
"Bibi, nyandak dus teu?" pokna.
"Dus kanggo naon Yana?"
"Acuk, Yana!"
"Naha, kedah didusan kitu?"
"Sumuhun, apanan Bapanan Ita oge, upami uih ti Bandung sok nyandak dus, lebetna acuk."
Ngadenge kitu kuring hayang seuri, na, mani lucu-lucu teuing ari budak, abong enya kangaranan budak, polos tanpa dosa. Ngabandungan kitu, di imah mani haneuteun, sabab nanggap budak.
Pok, pun biang nyarios, "Pedah eta, lamun Jang Didin balik usaha, sok mawa seuseuheun diwadahan kana dus"
"Yana! Bibi teu nyandak naon-naon ku margi, Bibina alim ridu sareng teu aya waktos kanggo balanjana, Bibi sibuk teras."
Kuring ngupahan Yana, anu keukeuh nanyakeun dus.
"Ari, acuk kanggo Yana,  mana bibi?" ceuk budak bari semu ngarenghik.
"Enjing, Yana bade ka toko Asia, hoyong naek Mobil Lazer."
"Mangga, mangga tapi Yana, tong baong."
Geus diomongan kitu teu sakara-kara, janari ka salapan likur, kuring sahur ngariung jeung kulawarga, teu kaliwat Yana oge milu nyaring, sanajan ngaganggu, tapi karasa nimat jeung asa kahibur.
Jam genep isuk-isuk, Yana geus ngaguyah-guyah.
"Bibi gugah, hayu urang meser acuk tea."
Kuring teu nembal sabab tunduh, malum biasana hudang jam tujuh, ari seug ayeuna kakara jam genep geus diguyah-guyah. Ningali kuring teu malire, budak nyampeurkeun indungna.
"Mamah, gugahkeun Bibi,"
Indungna anu keur ngadonan kue, nembalan "Mangga, keun ku Mamah urang gugahkeun, tapi hayu Yana, ibak heula."
Diomongna kitu budak nurut, kuring oge langsung hudang, bari tuluy ka cai.
Panceg jam dalapan, kuring jeung Yana geus saged, dek ulin ka kota ngupahan budak, anu hayang baju lebaran, indit teu ngan saukur paduduaan, tapi kuring sakalian ngajak adi anu bungsu.
Sanepina ka tujuan, matak sarengah heurin usik teu di jalan teu di toko pararinuh, kuring bingung, sabab mawa budak, kumaha engke mawa balanjaan.
Pok Yana nyarita, "Bibi palay es krim."
"Mangga," ceuk kuring bari nyolongkrong, nyokot es krim.
Sabot, di toko, kuiring jongjon barang beuli, ari adi maturan Yana anu keur maen gim.
Beres babayar, kuring nyampeurkeun adi jeung alo.
"Seep sabarahaeun"
"Lima puluh lima ratus, Teh!" tembal adi.
"Astagfirulloh, atos ah, mendingan dipeserkeun ka nu mangpaat." Weleh, Yana merod.
"Sawios, ari alim acuk mah," ceuk kuring ngolo Yana.
"Mangga atuh," bari kerung turun tina mobil lazer.
Balanjaan, teu waka dibawa, dipihapekeun heula di tempat panitipan barang, sup kuring asup ka toko pakean anak-anak.
"Yana, hoyong anu mana acukna?"
"Palay anu sapertos Ita."
"Apan, Ita mah istri, maenya Yana bade nganggo acuk Istri"
"Nu ieu we, sae, aya gambar Snupi."
Palebah masalah baju teu rewel, Yana unggeuk.
Tengah poe kuring kakara balik, babawaan manu rebo ngan untungna Adi anu mawana, da kuring mah ngais Yana, anu sare.
Enya mun dipikir-pikir mah, alah batan ka anak sorangan. Can tangtu ka anak sorangan mah bisa kieu, sabab boro-boro ka boga anak, kabogoh ge can boga, tapi teu kitu ari hate ihlas mah, asa bagja we, teu boga rasa rugi, pon kitu deui ka adi sorangan.
Nepi ka Imah, Yana hudang, ukur nyelang nyusu, manehna hideng sorangan ngaluar-luarkeun balanjaan, sarta biwir teu jempe hayoh galecok.
Ari kuring teu malire, langsung ka cai solat lohor, langsung sare.
Adan asar kuring hudang, mandi solat, dangdan, tuluy menta dianteur ka adi erek ulin ka babaturan eukeur sakola di SMA.
Geus nepi ka imah babaturan, adi dititah balik deui, sabab karunya, ari kudu nungguan mah.
"Assalamualaikum,"
"Waalaikumsalam," kadenge ti jero imah, kulutrak sora panto dibuka. "Bade ka saha?"
Dedegan jangkung leutik, nanya ka kuring. Kuring seuri, "bade ka Tika." Padahal dina hate apan yen eta Tika, tapi manehna teu apaleun.
"Abdi, ti mana nya?"
"Piraku maneh, teu apal ka urang" sombonglah.
"Tuti...!"
"Heueuh urang, naha meni poho?"
"Bener urang pangling, maneh jadi geulis,"
"Ah, siah, biasa we,"
"Heueuh, keun sukur ari kitu mah urang milu bagja"
Teu karasa ngaler ngidul, sajam deui adan magrib.
"Ka, buka di luar yu," kuring ngajak ka Tika.
"Hayu wae, urang mah, asal ditraktir,"
"Gampang, buru atuh geura dangdan."
Satengah genep, kuring jeung Tika indit ka ceplak, pasar dahareun, anu kamasur di Garut, tempat panineungan basa kuring masih keneh sakola.
Keur anteng, ngobrol bari ngadagoan adan, ti tukang aya anu nepak, "Hai"
Kuring reuwas.
"Kumaha damang?"
"Pangestu"
"Kumaha, Tuti di mana ayeuna?"
"Di Bandung,"
"Pirang, di mana?"
"Aya we di dieu, nganggur."
"Pirang dek buka di dieu"
"Enya puguhan"
"Kabeneran, hayu atuh bareng."
"Kumaha, nya..."
"Naha kadon nanya, hayu itung-itung reuni."
"Enya ari kitu mah"
"Tapiii...!"
"Tapi ku naon?"
"Pirang teu sorangan."
"Jeung saha?"
"Ieu."
Pirang nungtun saurang jajaka.
"Oh.., naha teu dikenalkeun, atuh?"
Teu sawatara lila, kuring jeung eta jajaka geus silih wanohkeun, ngan brak we dahar balakecrakan, bangun anu akrab, sanajan keur eta lalaki mah anu ngamimitian.
"Rang, geus jam tujuh, kuring balik ti heula,"
"Tapi sono keneh."
"Sarua, kumaha atuh sieun kapeutingan,"
"Iraha panggih deui?" tembal pirang.
"Insya Alloh, ba'da lebaran urang ulin."
"Siap lah, pokona mah omat mere beja."
Geus pamitan ka kabehan, kuring indit, dituturkeun ku gugupay babaturan, sabab Tika balikna bareng jeung Pirang, lantaran imahna padeudeukeut, teu jauh ti eta tempat.
Ti pasar Ceplak, ka pangkalan angkot rada anggang, kuring kana beca, turun tina beca, sagigireun kadenge aya anu nanya.
"Ti, uihna ka mana?"
"Arif, naha aya di dieu, Pirang mana?"
"Tos di bumina."
"Arif, bade ka mana?"
"Bade, wangsul."
"Tuti uihna ka mana?"
"Ka bumi"
"Sumuhun ka bumi, tapi ka palih mana?"
"Ka Cianyar, satengah jam upami ti dieu mah,"
"Dupi, Arif ka mana mulihna?"
"Ka Ciwalen"
"Naha ka Ciwalen, aya di dieu?"
"Bade ngajajapkeun, Tuti."
"Dipiwarang ku Pirang?"
"Henteu."
"Teu kedah, bade naek angkot."
Bari teu nolih ka Arif, langsung kana angkot, kuring reuwas, naha naon maksudna, nepika edek nganteurkeun, padahal kakara apal sajan ka tukang, eujeung deuih pan Arif kabogoh Pirang.
Teu karasa, dibarengan ku ngalamun, geus nepi ka Cibulakan pangkalan ojeg, jut kuring turun, kira-kira tilu lengkah, kadenge aya anu nyebut ngaran kuring.
Kuring ngalieuk, kacida reuwas, anu ngageroan kuring Arif, manehna nuturkeun kuring.
"Arif bade ka mana, naha di dieu?"
"Palay terang bumi Tuti."
"Naon maksadna?"
"Nya palay terang."
"Upami tos terang bade naon?"
"Bade ameng."
"Naha moal aya nu nyeuseul kitu?"
"Saha kitu, anu wantun nyeuseulan ka Arif?"
"Nya, titik-titikna."
"Yu, dijajapkeun ka bumi."
"Hatur nuhun, tapi itu pun adi ngajemput."
"Oh, kitu nya sawios ari kitu mah, punteun nya,"
"Teu sawios-wios, barina oge teu lepat?"
Kuring malikkeun awak, kakara oge malik, Arif geus ngagero.
"Ti, di Bandungna di mana?"
Kuring teu ngajawab, ngan kusiwel ngaluarkeun kartu nama, song diasongkeun. Arif nampanan, "Hatur nuhun" tembalna, kuring unggeuk.
Poean lebaran kira-kira jam satengah dalapan, hape disada, kaluar nomor anu teu wanoh, bareng dihalowkeun kadenge sora lalaki uluk salam.
"Wilujeng Boboran, Minal Aidzin Walfaidzin"
"Dupi ieu saha?"
"Tos hilap nya, Arif."
"Eh, Arif, kumaha Rif, damang?"
Kuring ngamimitian gunem catur jeung Arif, sajam lilana Arif nelepon ka kuring, nya ahir-ahirna, nepi ka wanoh, tina wanoh akrab tina akrab mimiti wani, Arif datang ka imah, sarta ngajak ulin, saminggu di lembur teu karasa poe Minggu isuk, kuring kudu balik deui ka Bandung, sabab kawajiban geus ngadagoan nyaeta gawe, tapi angger sanajan jarak anu sakitu jauhna, kangaranan pangaresep sarta geus kagok geugeut, hese pikeun dihalangan kitu pok-pokan Arif.
***

Nu Can Kungsi Kalisankeun

Ku: Tety S Nataprawira

Sora degung ngungkung, mapag wisudawan nu sakeudeung deui bakal arasup ka jero rohangan, tempat acara wisuda diayakeun, di gedong Sabuga.
Ti awal keneh kuring diuk dina korsi nu disadiakeun ku panitia. Cacak datang asa pangisukna, bet kabagean teh na korsi jajaran pangluhurna, pangtukangna. Tapi keun weh, demi anak.
Teu karasa cape ieuh sanajan tibarang datang oge geus kudu ngesang.
Neangan tempat parkir nu merenah hese naker. Budak mah geus elekesekeng sieun kabeurangan. Kaning manehna teh meunang dangdan ka salon, make samping kabaya sapuratina. Leumpangna rada aced-acedan da gejed.
Ras ka indungna, hate make kagagas sagala. Geus teu aya dikieuna. Mana teuing bagjaeunana mun kungsi ngabandungan mah. Tapi hate teh gancang dibangbalerkeun. Da geus puguh nu mulang mah, anging Alloh nu nangtayunganana, teu kudu dipikamelang deui, kari ngadua'keun.
Ninggalkeuna teh ngan sawatara waktu saentas ngalahirkeun, duapuluh dua taun katukang.
Geus meunang badami ti samemehna baheula teh, budak  mun lahir awewe rek dingaranan Ratih Sekar Kinanti. Ngarah jadi wanoja kembang kanyaah nu pinuh wirahma saperti tembang kinanti, dinamis jeung pinuh kaasih. Cekeng ka pamajikan teh.
Sabenerna pikeun kuring sasoranganeun mah aya kasang tukangna pangna hayang ngangaranan kitu teh. Tapi harita mah teu kungsi dicaritakeun ka indungna Kinan, kitu ngabasakeunana budak teh geus gede mah.
Puguh, ngaran eta pisan nu ku kuring dipapaes na jero hate teh. Ngaran hiji wanoja batur kuliah baheula.
Tapi mungguhing jodo, prukna mah ka baraya. Lantaran wanoja nu ngaran Ratih Kinanti teh kaburu meunang beasiswa ka nagri deungeun, ngahontal S2 na. Malah meunang beja ti sobatna, cenah tepi ka S3 na diditu teh.
Acara geus dimimitian. Sambutan ti Rektor pangheulana sanggeus bubuka. Kalawan reueus manehna nyaritakeun yen taun ieu ti unggal jurusan loba mahasiswa nu lulus cum laude.
Sorangan kaasup anu kasinugrahan bagja, anak kuring kaasup diantara nu lulus kalawan nyongcolang ti jurusanana, fakultas tehnik lingkungan.
Budak mah geus bebeja ti kamarina oge, lantaran harita keneh sanggeus beres sidang, langsung hariweusweus nelepon, teu cukup ku nga sms.
"Alhamdulillah Pah, Kinan lulus cum laude!" cenah bari semu dareuda. Kuring keur di kantor keneh harita teh. Gancang nelepon ka indung sorangan, ninina Kinan. Ngabejaan ngarah anjeunna bingaheun.
Sanajan kuring boga pamajikan deui ti saprak ditinggalkeun kunu tiheula, indung teu ngawidian budak dibawa, nya jeung anjeuna weh. Tepi ka ayeuna.
Hadena sa-kota keneh, teu hese ngalongokan.
Poe ieu teh pamajikan mah teu bisa ngilu ngistrenan, da meunang tugas ngabingbing mahasiswana nu keur panalungtikan ka NTB, panalungtikan sual tambang-mineral ti fakultas tempat manehna ngajar. Sanajan sabenerna mah kacida hayangeunana ngahadiran, tapi waktuna kabeneran mareng pisan.
Diuk teh sorangan bari rada cuang cieung, tapi paningali mah nguriling ka sabudeureun. Tatamu nu hadir, sarua we jeung kuring, ngabandungan nu biantara teh loba nu bari ngareretan sakurilingeunana. Lamun prok paadu tingal, unggeuk bari imut. Sarerea nu aya di dinya tangtu keur papada bungah.
Ngaluuhan wisuda salahsaurang anak atawa kulawargana.
Alhamdulillah, beunang hese cape teh budak lulus nyugemakeun.
Kabagean diuk di jajaran luhur pangtukangna tea, da kabeurangan jolna. Tapi malah kabeneran, genaheun. Bisa nyawang ka mamana ti kajauhan. Biantara nu munggaran geus anggeus, asup kana acara satuluyna, jeung satuluyna. Diselang ku rampak sekar barudak Lingkung Seni Sunda nu matak reueus. Anjog ka acara panungtung nu dianti-anti, wisudawan disebut saurang saurang dina runtuyan acara fakultasna masing masing. Make ratug sagala hate teh. Celengkeung ngaran anak disebut"  Ratih Sekar Kinanti , S1 Tehnik Lingkungan duaribu tiga, Cum Laude!" cenah.
Teu karasa cipanon juuh, reueus, jeung bungah. Katambahan ku ras inget ka indungna. Buru buru disinglarkeun, sieun paningali kahalangan ku, mangkaning apan hayang ningali anak leumpang muru podium nampanan pangwilujeng ti-rektorna. Dina layar TV gede nu dipasang di hareup oge geus katingali Kinan leumpang lalaunan dina antayan wisudawan sejenna.
Rengse acara ngistrenan, barudak mah can diidinan ka luar tina acara, dititah kumpul di fakultas masing masing. Kolot kolotna kabeh dipandu ku panitia fakultas, dihaturanan lebet ka ruangan jurusan, cenah. Disuguhan. Kuring mah angger luak lieuk neangan budak.Sabot kitu  ngobrol jeung nu diuk beulah kenca jeung katuhueun. Teu kungsi lila hp disada. Horeng sms ti budak.
"Pah, mangga we teraskeun acara ortu, Kinan masih aya keneh acara. Pami atos rengse ku Kinan diwartosan, hoyong direncangan ku Papah nepangan bu dosen pembimbing" cenah, panjang smsna teh.
"OK " kuring ngajawab sms na
Suasana kampus geus robah, teu siga baheula jaman kuring kuliah. Ayeuna mah leuwih ‘meriah'. Barudak mahasiswa katingal leuwih bebas ngaekspresikeun sagalarupa anu jadi pamikiran atawa kamotekaranana.Matak reueus jeung kayungyun.
Aya anu tacan robah oge. Tatangkalan gede nu jadi iuh iuh kampus. Umurna tangtu geus aya nu saratus taun,boa leuwih. Tatangkalan nu geus kungsi nyakseni generasi bangsa lahir di kampus nu kajojo saantero lemahcai. Kampus nu ngalahirkeun pamingpin pamingpin bangsa sanggeus merdeka. Muga-muga Pamingpin anu brolna ti kampus mah beresih, muga-muga nu lahir ti dieu teh taya nu kalibet korupsi.
Bari nungguan budak nga-sms, beres disuguhan sorangan leuleumpangan di sabudeureun fakultas. Ngawawaas maneh. Baheula sok sempal guyon teh di ditu tuh, bari nungguan jam kuliah, di nu ayeuna geus jadi lapangan pentas acara.Tatangkalanana mah angger keneh. Mun jangjian panggih jeung manehna, nya di dinya, atawa dina kagiatan organisasi. Henteu sa-fakultas, tapi karesep mah sarua, di antarana milu icikibung di Lingkung Seni Sunda. Numatak basa tadi disuguhan sora degung teh, hate mah nyoreang puluhan taun katukang. Manehna jeung kuring sok mindeng mentas bareng dina acara pamapag karesmen. Manehna pisan deuih nu ku kuring ngaranna dipake pikeun mere ngaran anak sorangan. Keun weh, 'ngalap berkah' ku pinterna. Matak manehna meunang beasiswa ka mamana ge, da pinujul wae. Kateuing, dimana ayeuna? Kinan mah can kungsi ka-dongengan sual ieu teh. Ah,barina oge da ieu mah sual hate lalaki, kitu oge baheula dina mangsa harita. Ayeuna mah geus kolot,ngan ukur inget wungkul.
Tapi teuing ketang, ieu hate ti saprak Kinan rek diwisuda, ngan inget wae ka alam harita. Asa aya keneh kapanasaran. Aya lalakon nu can kacaritakeun, aya sasebet rasa nu harita can kakedalkeun. Yen kuring teh resep, kayungyun, nyaah jeung deudeuh ka manehna. Wancina baheula papisah, teu kungsi boga kasempetan ngedalkeun. Sok sanajan dina polah tingkah jeung paneuteupna, kuring boga kayakinan gede hate, yen manehna sarua, boga rasa asih. Ge-er meureun ceuk barudak ayeuna mah.
Sababaraha waktu sanggeus papada lulus, manehna mapay. Harita cenah keur aya di nagri Sakura. Ibu anu nampi telepon teh, cenah manehna nanyakeun. Ah keun wae sanajan manehna teu boga rasa nu sarua oge, da kuring mah nyaah.                                                                                                                  
Kanyaah nu kungsi diteundeun di handeuleum hieum. Can karuhan kateang deui.
Hape disada, buru buru dibuka bisi ti budak. Enya we.
"Diantosan di teras ruang A", cenah. Gura giru kuring ka dinya. Nyampak teh Kinan geus ngajengjen nangtung deukeut tihang teras. Leungeunna ranggah ti kajauhan kawas budak nu hayangeun dipangku.
"Pah!" cenah ngagero  bari ngarangkul
"Urang difoto tea sareng bu Ratih , buat ngucapin terimakasih " Kinan ngaharewos.
"Bu Ratih? " Kuring heran, da salila ieu mah tara nyebut ngaran eta. Kinan unggeuk
"Muhun, dosen pembimbing tea "  cenah, teu riuk-riuk
"Tuh, tos ngantosan!" Kinan nunjuk ka jero rohangan.
Di jero bangun keur riweuh loba nu kaluar asup bari jaligrah. Lolobana wisudawan da marake keneh toga.
Sup ka rohangan, nu dituduhkeun ku Kinan keur papahareup jeung tamu sejen bari aya nu diobrolkeun meureun. Teu kungsi lila tuluy sarasalaman. Paromanna marahmay. Ibu dosen teh malik ka kuring, jol deg weh jajantung teh asa rek eureun ketegna. Nu disebut bu Ratih ku Kinan imut bari ngabageakeun someah pisan.
"Geuning...?" cenah teu kebat, kalah song silih asongkeun leungeun, sasalaman.
"Wilujeng Kang! Kinanti sae pisan prestasina. Teu sangki tepang deui nya?" cenah
"Mu..mu ..hun, hatur nuhun. Bu Ratih teh...?" maksud mah. Bu Ratih teh Ratih-Kinanti tea, babaturan kuring baheula? Manehna kaburu unggeuk, surti. Ampir tilupuluh taun kaliwat meureun, geus lila pisan.
Kalangkan Ratih baheula nembongan deui, camperenik, geulis. Ayeuna ge, meh teu aya robahna. Angger we langsing, seger.
Bedana, paneuteupna leuwih liuh, aya karisma nu matak ajrih. Sanajan kitu geter na hate kuring bet angger can aya bedana, teu bisa kasumputkeun, kuring jadi kalah samar polah.
"Pun anak teu nyanggemkeun rehna bu Ratih teh..." cekeng bari angger neuteup, neangan jawaban dina heherang panonna. Kuring ngagebeg, ningali aya nu ngembeng didinya. Manehna unggeuk.
"Abdi mah tos nyangki Kinan teh leres putra Akang, da nami ramana sami sareng nami Akang.." sorana halon bangun nu embung kadengeeun ku Kinan, anak kuring.
Sorangan teu bisa nembalan, era katohyan make ngaran manehna pikeun anak sorangan. Gembleng deuih, kabeh ngaranna dipake.
Teu kungsi menta idin deuih, dalah ka almarhum indungna Kinan oge teu kungsi balaka naon alesan nu sabenerna iwal ti pedah alus.
Nu cenah rek difoto jeung bu Ratih teh Kinan kalah kalibet ngobrol jeung babaturanana nu ngawilujengkeun.
Atuh kuring jeung manehna kalah papada tungkul sajongjongan, bari paheneng heneng. Ari tanggah deui paneuteup paamprok bari biwir papada engab, arek ngucapkeun kalimah nu sarua.
"Lami pisan nya, teu aya wartos?" Meh bareng
"Muhun!" bareng deuih. Manehna imut. Buru buru nuluykeun caritaanana "Hapunten Kang, waktos nguping wartos geureuha Akang ngantunkeun, abdi teu tiasa ta'ziah" pokna.
"Kawartosan ku saha?" cekeng.
"Tangtosna ge dikukupingkeun we ku abdi berita Akang mah, da panasaran sok hoyong terang" tembalna
"Aeh muhun..." cekeng asa dosa. Rumasa ari lalaki mah teu bisa satuhu kana rasa, teu kateuleuman jerona hate manehna, padahal manehna teh apan nu dipicinta.
"Bu Diana iraha uihna ti NTB?" Manehna nanya. Sorangan reuwas. Diana teh pamajikan nu ayeuna tea.
"Geuning uninga?"
"Nya muhun atuh Kang, maenya we sami sami ngajar di kampus ieu, teu kenal onaman" tembalna.
"Tara naroskeun kabar Akang ka bu Diana mah, da sok nelepon we ka tuang ibu, janten terang sadaya" Manehna siga nu nerangkeun bari nyeukeukeuk seuri halon bangun nu sugema.
"Paingan...!" cekeng.
Kuring beuki Samar polah, rarasaan asa keur ditalek hakim mun enggeus mah.
"Hapunten nya Rat!" pok teh nyebut Ratih jiga basa baheula.
Manehna unggeuk. Sorangan teu ngarti, naon sababna make kudu ngucapkeun menta dihampura, jeung manehna ge jol unggeuk, teu nanyakaeun lantaran naon kuring menta dihampura.
Ah, Ratih, geuning Akang mah bet teu kongang balaka, cek hate. Manehna mah meureun teu engeuheun, yen na ieu jero hate aya rasa, nu can kungsi kalisankeun.
***

profil ir soekarno

Ir. Soekarno


copas tuntas
 
Nama     Lengkap            : Ir. Soekarno
Nama Panggilan            : Bung Karno
Nama Kecil                : Kusno
Tempat/Tanggal Lahir        : Blitar, Jatim, 6 Juni 1901
Tempat/Tanggal Meninggal        : Jakarta, 21 Juni 1970 ( umur 69)
Agama                : Islam
Jumlah Anggota Keluarga        : 9 istri 8 anak

Nama-nama istri Ir. Soekarno    :

•    Oetari (1921 – 1923)
•    Inggit Granasih (1923 – 1943)
•    Fatmawati (1943 – 1956)
•    Hartini (1952 – 1970)
•    Kartini Manoppo (1959 – 1968)
•    Ratna Sari Dewi, nama asli Naoko Nemoto (1962 – 1970)
•    Haryati (1963 – 1966)
•    Yurike Sanger (1964 – 1968)
•    Heldy Djafar (1966 – 1969)



Walaupun sempat memiliki banyak isteri , namun hanya 4 isteri yang mengkarunianya anak antara lain :

•    Guntur Soekarnoputra (Fatmawati)
•    Megawati Soekarnoputri (Fatmawati)
•    Sukmawati Soekarnoputri (Fatmawati)
•    Guruh Soekarnoputa (Fatmawati)
•    Taufan Soekarnooutra (Hartini)
•    Bayu Soekarnoputra (Hartini)
•    Totok Suryawan (Kartini Manoppo)
•    Kartika Sari Dewi Soekrno (Ratna Sari Dewi)


Profil /sejarah Singkat Ir. Soekarno


Ir Soekarno dikenal sebagai Presiden pertama Republik Indonesia dan juga sebagai Pahlawan Proklamasi, Bung Karno merupakan salah satu Presiden yang paling berani melawan musuh-musuh yang dianggap bisa mengacaukan keutuhan Indonesia, banyak pemimpin dunia menghormatinya.  Nama Presiden Soekarno dikenal sangat besar dan harum oleh rakyat Indonesia karena jasa-jasanya. Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan wafat pada tanggal 21 Juni 1970 di Jakarta. Saat ia lahir dinamakan Koesno Sosrodihardjo. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..
Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar "Ir" pada 25 Mei 1926.
Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Saat dipenjara, Soekarno mengandalkan hidupnya dari sang istri. Seluruh kebutuhan hidup dipasok oleh Inggit yang dibantu oleh kakak kandung Soekarno, Sukarmini atau yang lebih dikenal sebagai Ibu Wardoyo. Saat dipindahkan ke penjara Sukamiskin, pengawasan terhadap Soekarno semakin keras dan ketat.
Dia dikategorikan sebagai tahanan yang berbahaya. Bahkan untuk mengisolasi Soekarno agar tidak mendapat informasi dari luar, dia digabungkan dengan para tahanan 'elite'. Kelompok tahanan ini sebagian besar terdiri dari orang Belanda yang terlibat korupsi, penyelewengan, atau penggelapan. Tentu saja, obrolan dengan mereka tidak nyambung dengan Bung Karno muda yang sedang bersemangat membahas perjuangan kemerdekaan. Paling banter yang dibicarakan adalah soal makanan, cuaca, dan hal-hal yang tidak penting. Beberapa bulan pertama menjadi tahanan di Sukamiskin, komunikasi Bung Karno dengan rekan-rekan seperjuangannya nyaris putus sama sekali. Tapi sebenarnya, ada berbagai cara dan akal yang dilakukan Soekarno untuk tetap mendapat informasi dari luar.
Hal itu terjadi saat pihak penjara membolehkan Soekarno menerima kiriman makanan dan telur dari luar. Telur yang merupakan barang dagangan Inggit itu selalu diperiksa ketat oleh sipir sebelum diterima Bung Karno. Seperti yang dituturkan Ibu Wardoyo yang dikutip dalam buku 'Bung Karno Masa Muda' terbitan Pustaka Antarkota tahun 1978, telur menjadi alat komunikasi untuk mengabarkan keadaan di luar penjara. Caranya, bila Inggit mengirim telur asin, artinya di luar ada kabar buruk yang menimpa rekan-rekan Bung Karno. Namun dia hanya bisa menduga-duga saja kabar buruk tersebut, karena Inggit tidak bisa menjelaskan secara detail.
Seiring berjalannya waktu, Soekarno dan Inggit kemudian menemukan cara yang lebih canggih untuk mengelabui Belanda. Medianya masih sama, telur. Namun, telur tersebut telah ditusuk-tusuk dengan jarum halus dan pesan lebih detail mengenai kabar buruk itu dapat dipahami Bung Karno. Satu tusukan di telur berarti semua kabar baik, dua tusukan artinya seorang teman ditangkap, dan tiga tusukan berarti ada penyergapan besar-besaran terhadap para aktivis pergerakan kemerdekaan.
Selama menjalani masa hukuman dari Desember 1929 hingga dibebaskan pada tanggal 31 Desember 1931, Soekarno tidak pernah dijenguk oleh kedua orangtuanya yang berada Blitar. Menurut Ibu Wardoyo, orang tua mereka Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai tidak sanggup melihat anak yang mereka banggakan itu berada di tempat hina yakni penjara dan dalam posisi yang tidak berdaya.
Apalagi, saat di Sukamiskin, menurut Ibu Wardoyo, kondisi Soekarno demikian kurus dan hitam. Namun Bung Karno beralasan, dia sengaja membuat kulitnya menjadi hitam dengan bekerja dan bergerak di bawah terik matahari untuk memanaskan tulang-tulangnya. Sebab di dalam sel tidak ada sinar matahari, lembab, gelap, dan dingin. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.
Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

    Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya
Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.
Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.
Presiden Soekarno semasa hidupnya dikenal memiliki pesona, sehingga dengan mudah menaklukkan wanita-wanita cantik yang diinginkannya. Sejarah mencatat Bung Karno sembilan kali menikah. Namun banyak yang tidak tahu wanita seperti apa yang dicintai Sang Putra Fajar itu. Untuk urusan kriteria ternyata Bung Karno bukanlah sosok pria neko-neko. Perhatian Bung Karno akan mudah tersedot jika melihat wanita sederhana yang berpakaian sopan. Lalu, bagaimana Bung Karno memandang wanita berpenampilan seksi? Pernah di satu kesempatan ketika sedang jalan berdua dengan Fatmawati, Bung Karno bercerita mengenai penilaiannya terhadap wanita. Kala itu Bung Karno benar-benar sedang jatuh hati pada Fatmawati .


"Pada suatu sore ketika kami sedang berjalan-jalan berdua, Fatmawati bertanya padaku tentang jenis perempuan yang kusukai," ujar Soekaro dalam buku 'Bung Karno Masa Muda' terbitan Pustaka Antar Kota. Sesaat Bung Karno memandang sosok Fatmawati  yang saat itu berpakaian sederhana dan sopan. Perasaan Bung Karno benar-benar bergejolak, dia sedikit terkejut mendengar pertanyaan itu. "Aku memandang kepada gadis desa ini yang berpakaian baju kurung merah dan berkerudung kuning diselubungkan dengan sopan. Kukatakan padanya, aku menyukai perempuan dengan keasliannya, bukan wanita modern yang pakai rok pendek, baju ketat dan gincu bibir yang menyilaukan," kata Soekarno.
"Saya lebih menyukai wanita kolot yang setia menjaga suaminya dan senatiasa mengambilkan alas kakinya. Saya tidak menyukai wanita Amerika dari generasi baru, yang saya dengar menyuruh suaminya mencuci piring," tambahnya. Mungkin saat itu Fatmawati begitu terpesona mendengar jawaban Soekarno yang lugas. Sampai pada akhirnya jodoh mempertemukan keduanya. Soekarno menikah dengan Fatmawati pada tahun 1943, dan dikarunia 5 anak yakni Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. "Saya menyukai perempuan yang merasa bahagia dengan anak banyak. Saya sangat mencintai anak-anak," katanya.
Menurut pengakuan ibu Fatmawati, dia dan Bung Karno tidak pernah merayakan ulang tahun perkawinan, Jangankan kawin perak atau kawin emas, ulang tahun pernikahan ke-1, ke-2 atau ke-3 saja tidak pernah. Sebabnya tak lain karena keduanya tidak pernah ingat kapan menikah. Ini bisa dimaklumi karena saat berlangsungnya pernikahan, zaman sedang dibalut perang. Saat itu Perang Dunia II sedang berkecamuk dan Jepang baru datang untuk menjajah Indonesia.
"Kami tidak pernah merayakan kawin perak atau kawin emas. Sebab kami anggap itu soal remeh, sedangkan kami selalu dihadapkan pada persoalan-persoalan besar yang hebat dan dahsyat," begitu cerita ibu Fatmawati di buku Bung Karno Masa Muda, terbitan Pustaka Antar Kota, 1978.
Kehidupan pernikahan Bung Karno dan Fatmawati memang penuh dengan gejolak perjuangan. Dua tahun setelah keduanya menikah, Indonesia mencapai kemerdekaan. Tetapi ini belum selesai, justru saat itu perjuangan fisik mencapai puncaknya. Bung Karno pastinya terlibat dalam setiap momen-momen penting perjuangan bangsa. Pasangan ini melahirkan putra pertamanya yaitu Guntur Soekarnoputra. Guntur lahir pada saat Bung Karno sudah berusia 42 tahun. Berikutnya lahir Megawati, Rachmawati, Sukmawati, dan Guruh. Putra-putri Bung Karno dikenal memiliki bakat kesenian tinggi. Hal itu tak aneh mengingat Bung Karno adalah sosok pengagum karya seni, sementara ibu Fatmawati sangat pandai menari.
Sejak kecil, Soekarno sangat menyukai cerita wayang. Dia hapal banyak cerita wayang sejak kecil. Saat masih bersekolah di Surabaya, Soekarno rela begadang jika ada pertunjukan wayang semalam suntuk. Dia pun senang menggambar wayang di batu tulisnya. Saat ditahan dalam penjara Banceuy pun kisah-kisah wayanglah yang memberi kekuatan pada Soekarno. Terinspirasi dari Gatot Kaca, Soekarno yakin kebenaran akan menang, walau harus kalah dulu berkali-kali. Dia yakin suatu saat penjajah Belanda akan kalah oleh perjuangan rakyat Indonesia.
"Pertunjukan wayang di dalam sel itu tidak hanya menyenangkan dan menghiburku. Dia juga menenangkan perasaan dan memberi kekuatan pada diriku. Bayangan-bayangan hitam di kepalaku menguap bagai kabut dan aku bisa tidur nyenyak dengan penegasan atas keyakinanku. Bahwa yang baik akan menang atas yang jahat," ujar Soekarno dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams "Bung Karno, Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang diterbitkan Yayasan Bung Karno tahun 2007. Soekarno tidak hanya mencintai budaya Jawa. Dia juga mengagumi tari-tarian dari seantero negeri. Soekarno juga begitu takjub akan tarian selamat datang yang dilakukan oleh penduduk Papua. Karena kecintaan Soekarno pada seni dan budaya, Istana Negara penuh dengan aneka lukisan, patung dan benda-benda seni lainnya. Setiap pergi ke daerah, Soekarno selalu mencari sesuatu yang unik dari daerah tersebut. Dia menghargai setiap seniman, budayawan hingga penabuh gamelan. Soekarno akan meluangkan waktunya untuk berbincang-bincang soal seni dan budaya setiap pagi, di samping bicara politik.
Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Saat-saat diasingkan di Istana Bogor selepas G-30S/PKI, Soekarno membunuh waktunya dengan mengiventarisir musik-musik keroncong yang dulu populer tahun 1930an dan kemudian menghilang. Atas kerja kerasnya dan beberapa seniman keroncong, Soekarno berhasil menyelamatkan beberapa karya keroncong. Setlah itu Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugrahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”.